Salah satu faktor esensial dalam bermain motor garuk tanah alias trail adalah ban. Komponen yang satu ini memang sangat penting karena berfungsi menampakkan kaki-kaki motor trail ke tanah.
Ban trail yang baik mestinya bisa mencengkram di tanah dengan kuat. Bukan rahasia lagi kalau harga ban motor trail tergolong mahal. Mulai dari Rp 1 juta per set untuk yang paling murah hingga ada pula yang tembus Rp 4 jutaan per set. Oleh karena itu, merawat ban motor trail agar performanya tetap baik mutlak diperlukan. Kenapa? Agar motor tetap nyaman ketika diajak bermain off road.
Kalau performa ban sudah nggak baik, nunggang motor trail bukan hanya nggak nyaman, tapi juga cepat lelah dan nggak menutup kemungkinan membahayakan diri sendiri.
Yuk simak 5 tips ringan agar performa ban motor trail tetap maksimal!
1. Rutin bersihkan ban motor trail
Sudah lazim kalau pengguna motor trail menggunakan motor untuk blusukan di medan off road. Hasilnya, ban menjadi kotor terkena lumpur. Setelah bermain off road seperti ini, alangkah baiknya kalau langsung membersihkan ban dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi agar seluruh kotoran yang menempel rontok. Selain itu, jaga pula ban agar tidak terkena cairan yang gampang merusak seperti bensin, oli, maupun minyak tanah. Misal terkena cairan-cairan itu, nggak harus menunggu lama, langsung bersihkan!
2. Selalu cek tekanan ban
Mengecek tekanan ban motor trail mutlak diperlukan, baik motor akan dipakai maupun tidak. Kalau motor nggak dipakai, idealnya tekanan angin ban dicek setiap dua minggu sekali. Tapi misalnya motor lebih rutin digunakan, lebih baik jika tekanan angin ban dicek setiap akan dipakai. Usahakan tekanan angin ban tetap berada pada kondisi ideal sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan motor atau pabrikan ban. Tekanan angin ban yang nggak ideal, baik kempis atau terlalu keras, membuat riding nggak nyaman, berbahaya, dan jika terlalu kempis bisa mudah merusak ban dan velg.
3. Hindarkan ban dari panas matahari langsung
Usahakan menyimpan motor dan tentu saja berikut dengan bannya di tempat yang tidak terkena terik matahari secara langsung. Kenapa? Karena ban terbuat dari bahan dasar karet. Jika terkena panas tentu saja membuat ban nggak awet dan lebih cepat usang.
4. Gunakan penyangga motor trail
Ketika menyimpan motor trail, apalagi dalam waktu lama, alangkah baiknya menggunakan penyangga khusus motor trail agar motor dalam kondisi tegak dan kedua ban nggak menapak langsung ke lantai. Kalau menyimpan motor trail hanya dengan mengandalkan standar samping bawaan motor, membuat motor dalam posisi miring. Hal itu akan memberikan tekanan berlebih pada bagian samping ban. Imbasnya ban mudah retak dan pecah…
5. Ganti ban jika diperlukan
Ban motor trail itu memiliki usia. Kalau ban sudah retak-retak, pecah, atau gundul, sebaiknya segera ganti ban dengan yang baru. Ban yang masih mulus jika sudah lama sekali tidak digunakan juga perlu diganti. Usia ban umumnya adalah dua tahun. Lebih dari itu, karakter karet ban sudah berubah menjadi keras, traksi ban ke tanah juga sudah jauh berkurang. Terlalu berbahaya menggunakan ban yang sudah expired meskipun dari segi fisik kembangannya masih bagus…