Angola menerima pengiriman pertama vaksin virus corona (Covid 19) pada Selasa kemarin. Negara di Afrika bagian Selatan itu menerima 624 ribu dosis vaksin yang dikembangkan oleh Oxford Astrazeneca dan diproduksi di India. Vaksin ini merupakan bentuk solidaritas aliansi COVAX, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Inisiatif COVAX ini bertujuan untuk menyediakan akses yang adil serta merata ke negara negara berpenghasilan menengah dan rendah dalam mendapatkan vaksin Covid 19. Dikutip dari laman Africa News, Rabu (3/3/2021), Angola menjadi negara ketiga di benua Afrika yang menerima vaksin ini setelah Ghana dan Pantai Gading. "Kami berharap, pada akhir Juli mendatang, kami akan mendapatkan vaksin ini, sesuai janji COVAX.
Untuk menerima 20 persen vaksin untuk 20 persen dari populasi yang dijanjikan, namun pemerintah juga memiliki inisiatif sendiri," kata Menteri Kesehatan Angola, Sílvia Lutucuta. Gudang yang akan dijadikan sebagai pusat penyimpanan vaksin pun telah diresmikan di Luanda, dosis pertama bahkan telah diberikan kepada 50 orang. Penerima vaksin ini termasuk diantaranya tenaga kesehatan, badan pertahanan dan keamanan serta pasien dengan penyakit penyerta (komorbid).
Perwakilan WHO di Angola Dr. Djamila Cabral mengatakan bahwa pengiriman vaksin ke Angola merupakan perwujudan solidaritas internasional. "Ini adalah harapan yang lebih kuat untuk menyelamatkan nyawa dan membantu ekonomi serta mempercepat pemulihan ekonomi," kata Dr. Cabral. Skema COVAX yang dijalankan oleh WHO bersama dengan LSM kesehatan, bertujuan untuk memasok vaksin ke lusinan negara dalam 100 hari pertama di tahun 2021, dan dua miliar dosis pada akhir tahun ini.
Negara terpadat di benua itu yakni Nigeria, telah menerima hampir empat juta vaksin pada hari Selasa kemarin. Sementara Kenya juga telah menerima lebih dari 1 juta dosis vaksin Oxford AstraZeneca pada pengiriman pertama yang didanai COVAX. Perlu diketahui, hingga saat ini Angola mencatat 510 kematian dan 20.882 kasus infeksi Covid 19 sejak dimulainya pandemi.