Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji memberikan penjelasan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021). Suryo mengatakan, pihak Basarnas menerima laporan hilang kontaknya pesawat tersebut pada 14.55 WIB. "Setelah kita pelajari kita cepat berkoordinasi dan mengerahkan kapal ke titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat," katanya dikutip dalam program Breaking News KompasTV .
Suryo melaporkan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di laut antara Pulau Laki dan Lancang Kepulauan Seribu. Selain itu juga pria berkacamata ini membenarkan pihaknya menemukan serpihan serpihan yang diduga berasal dari pesawat berjenis Boeing 737 500 ini. "Konsen kita malam ini mencari titik jatuh secara maksimal dan besok pagi melaksanakan pencarian lebih mendalam," imbuh Suryo.
Terakhir Suryo kemudian menggambarkan kondisi dari sekitaran titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat. Kawasan ini memiliki kedalam laut berkisar 20 hingga 23 meter. Hilang kontak Pesawat Sriwijaya Air dibenarkan oleh Juru bicara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Adita Irawati.
"Dipastikan lost contact, " katanya. Adita melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterima pesawat tersebut kehilangan kontak di atas Kepulauan Seribu. Kabar hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ 182 awalnya dikabarkan oleh akun Twitter Flightradar24.
Akun centang biru itu mengabarkan Pesawat Sriwijaya Air hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Jakarta. Berdasarkan catatan di situs flighradar24.com , pesawat terbang pukul 14.36 WIB dari Bandara Seokarno Hatta. Seharusnya pesawat tiba di Bandara Supadio pukul 15.15 WIB.
Namun, hingga saat ini pesawat tak kunjung mendarat. Terdiri 53 penumpang dewasa, 5 anak dan 1 bayi. Pesawat ini merupakan pesawat Boeing 737 524 dengan registrasi PK CLCV.
Pesawat itu hilang kontak 11 nautical mile lepas pantai Jakarta saat menanjak dari ketinggian 11,000 feet menuju 13,000 feet pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40. Dikutip dari , Bupati Kepulauan Seribu, Djunaedi mengatakan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta Pontianak itu diduga jatuh di sekitar Pulau Laki. "Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi kepada Kompas.com, ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Menurut Djunaedi, ia menerima informasi dari pihak kelurahan setempat yang menyatakan seorang nelayan sempat melihat ledakan api. "Ya saya dapat informasi dari kelurahan dari nelayan bubu ada orang yang minta tolong, ada ledakan api di sekitar Pulau Laki," lanjutnya. Kini, tim dari BASARNAS sedang menuju lokasi kejadian.
"BASARNAS sedang ke lokasi. Belum ada lagi informasi ke saya," tutupnya. Pihak Maskapai Sriwijaya Air masih mencari informasi mengenai penerbangan SJ 182 rute Jakarta Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu, (19/1/2021). "Sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ 182 rute Jakarta Pontianak," kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika kepada wartawan.
Pihak managemen Sriwijaya Air menurut Theodora akan mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang valid. "Management masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," katanya.