Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama beberapa pihak terkait, tengah menyiapkan strategi untuk menyikapi berkembangnya potensi industri halal global. Dalam data yang dimilikinya, Wapres Ma'ruf mengatakan, dengan perkiraan penduduk muslim yang jumlahnya akan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, tentu akan mendorong permintaan produk dan jasa halal. Di sektor industri halal, nilai perdagangan global tahun 2019 mencapai USD 2,02 triliun, dan diperkirakan mencapai USD 2,4 triliun pada tahun 2024.
Sektor keuangan syariah global yang pada 2019 tercatat aset senilai USD 2,88 triliun, meningkat 13,9 persen dari tahun sebelumnya. Diprediksi akan mencapai angka USD 3,69 triliun pada tahun 2024. "Dengan fakta tersebut, Indonesia sudah saatnya membangun dan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dengan potensi pasar yang ada," jelas Wapres Ma'ruf dalam Webinar bertema Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia, Rabu (10/3/2021).
"Untuk itu pemerintah berkomitmen kuat untuk membangun ekonomi dan keuangan syariah, yang antara lain diwujudkan dengan penerbitan Perpres nomor 28 tahun 2020 tentang komite nasional ekonomi dan keuangan syariah," lanjutnya. Wapres Ma'ruf menjelaskan, melalui Perpres pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Indonesia memasuki babak baru dalam pengembangan ekonomi syariah. Dari pembentukan KNEKS, terdapat beberapa hal yang difokuskan. Salah satunya, membangun kawasan produk halal, yang merupakan implementasi dari fokus pertama.
"Pengembangan dan perluasan ekonomi syariah sangat penting, karena keberhasilan dari semua upaya pengembangan terletak pada pelaku usaha itu sendiri," jelas Wapres Ma'ruf. Dirinya meminta, agar disetiap daerah terdapat wadah untuk inkubasi untuk para pengusaha sektor syariah, agar mereka dapat dibina dengan baik. Tak hanya sampai disitu, perlu juga dibangun pusat pusat bisnis syariah yang tentunya sudah terimplementasi konsep digital. Dalam hal ini, infrastruktur digital digunakan sebagai interaksi dan transaksi antar pelaku bisnis syariah.
"Oleh karena itu, perlu dibangun pusat pusat inkubasi pengusaha syariah di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian," ujar Wapres Ma'ruf. "Selain itu juga dibangun pusat pusat bisnis syariah yang didukung infrastruktur digital sebagai interaksi dan transaksi antar pelaku bisnis syariah," pungkasnya.