Mula Simanjuntak merasakan duka medalam atas tewasnya sang anak, Feri Saut Simanjuntak. Usai pemakaman anaknya yang meninggal ditembak oleh oknum polisi di Cengkareng. Mula mengatakan, kesehariannya dulu kan ia kerja merantau ke Rantauprapat.
"Lalu ia, jumpa pemborong dibawa ia ke Tangerang kerja di rumah sakit. Lalu ia keluar, ada sampai dua tahun dia gak kerja di Jakarta. Selama Covid 19, ia jumpa sama pemilik cafe dan bekerja di cafe itu," ujarnya.
Saat memberikan keterangan, Mula sempat berhenti berbicara dikarenakan tak kuasa menahan kesedihannya. "Saya terakhir komunikasi, kemarin ia pulang pada tahun baru. Dia sempat diancam sama kakaknya suruh pulang, karena bapak saya sudah sakit sakit.
Saat dia pulang, kami sempat ziarah ke Tanah Karo ke makam mamaknya. Ia sempat berpesan semoga (ayah) sehat selalu. Karena dua tahun lalu, abangnya meninggal dan ia tidak bisa pulang jadi hanya melalui video call," sebutnya lagi.
Saat tiba di Medan, lanjut Mula, anaknya itu datang ke makam mamaknya di Tanah Karo. "Lalu ia balek ke Jakarta. Ia tidak ada komunikasi lagi. Saya semalam dapat kabar dari bapak polisi ini.
Feri anak ke empat dari lima bersaudara," katanya. Bahkan ucapan turut berduka cita juga disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ucapan turut berduka cita tertulis di karangan bunga yang terpasang tepat di depan gang rumah duka.
"Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Feri Saut Simanjuntak dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo" Sementara, di sisi kanan gangnya juga ucapan turut berduka cita oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Pada saat peti jenazah Feri Saut dimasukkan ke rumah duka, perwakilan dari Keluarga Besar Polda Metro Jaya yang mengantarkan jenazah ke rumah duka juga ikut mengucapkan turut berduka cita.
"Kami mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban. Semoga keluarga diberikan kesabaran dalam musibah ini," ucap salah satu perwakilan dari Polda Metro Jaya berpangkat Aiptu yang tak mau disebutkan namanya. Seketika suasana pecah dengan isak tangis keluarga ketika melihat peti jenazah diturunkan dari mobil.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Feri Saut Simanjuntak merupakan salah satu korban penembakan oknum polisi koboi. Adapun identitas para korban yakni, Sinurat (Anggota TNI AD/Keamanan Kafe RM), Feri Saut Simanjuntak (Bar Boy) dan Manik (Kasir Kafe RM) serta Hutapean (Manager Kafe RM) terluka. Peristiwa penembakan itu berawal saat Bripka CS personel Polsek Kalideres, Polda Metro Jaya, mendatangi Kafe RM di bilangan Cengkareng Jakarta Barat, sekitar pukul 02.00 WIB pada kamis (25/2/2021) kemarin.
Lalu, pada sekira Pukul 04.00 WIB terjadi percekcokan antara CS dengan korban Feri selaku pegawai kafe sembari mengeluarkan senjata api. Karena dalam kondisi mabuk, Bripka CS pun meletuskan tembakan hingga 3 orang meninggal di tempat dan 1 mengalami luka.